Halaqah 45 | Terkadang Satu Waktu Dan Terkadang Waktu Yang Lain (ساعة و ساعة)
Ditulis pada: Juli 30, 2020
🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 23 Syawwal 1441 H / 15 Juni 2020 M
👤 Ustadz Arief Budiman, Lc
📗 Kitāb Fiqhu Tarbiyatu Al-Abnā wa Thāifatu min Nashā'ihi Ath-Athibbāi
🔊 Halaqah 45 | Terkadang Satu Waktu Dan Terkadang Waktu Yang Lain (ساعة و ساعة)
⬇ Download audio: bit.ly/TarbiyatulAbna-45
~~~~~~~~~~~~
TERKADANG SATU WAKTU DAN TERKADANG WAKTU YANG LAIN (ساعة و ساعة)
بسم اللّه الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين وصلاة وسلم على اشرف الانبياء المرسلين نبيا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدي اما بعد
Ma'asyiral mustami'in, para pendengar, pemirsa rahīmakumullāh.
Ini adalah pertemuan kita yang ke-45 dari kitāb Fiqhu Tarbiyatul Abnā wa Thāifatu min Nashā'ihi Al Athibbāi, fiqih mendidik atau membimbing anak-anak dan penjelasan sebagian nasehat dari para dokter karya Syaikh Musthafa Al Adawi Hafīzhahullāh.
Kita lanjutkan dalam kitāb pada halaman 83, di situ penulis membuat satu sub judul:
▪TERKADANG SATU WAKTU DAN TERKADANG WAKTU YANG LAIN (ساعة و ساعة)
Artinya kondisi kita boleh berubah-ubah selama tidak sampai jatuh kepada hal yang maksiat atau tidak bermanfaat.
Diriwayatkan dalam Shahīh Muslim, dari hadīts Hanzhalah Al Usaidi radhiyallāhu 'anhu, beliau menceritakan:
لَقينَي أَبُو بَكْر رضي اللَّه عنه فَقَالَ: كَيْفَ أَنْتَ يَا حنْظلَةُ؟ قُلْتُ: نَافَقَ حنْظَلَةُ، قَالَ: سُبْحانَ اللَّه مَا تقُولُ؟،: قُلْتُ: نَكُونُ عِنْد رَسُول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يُذكِّرُنَا بالْجنَّةِ والنَّارِ كأَنَّا رأْيَ عَيْنٍ، فَإِذَا خَرجنَا مِنْ عِنْدِ رسولِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم عافَسنَا الأَزْوَاجَ وَالأَوْلادَ وَالضَّيْعاتِ نَسينَا كَثِيراً قَالَ أَبُو بكْر رضي اللَّه عنه: فَواللَّهِ إِنَّا لنَلْقَى مِثْلَ هَذَا فانْطلقْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْر حَتَّى دخَلْنَا عَلى رَسُولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم. فقُلْتُ نافَقَ حنْظَلةُ يَا رَسُول اللَّه، فقالَ رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: "ومَا ذَاكَ؟ " قُلْتُ: يَا رسولَ اللَّه نُكونُ عِنْدكَ تُذَكِّرُنَا بالنَّارِ والْجنَةِ كَأَنَّا رأْيَ العَيْنِ فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِكَ عَافَسنَا الأَزوَاج والأوْلاَدَ والضَّيْعاتِ نَسِينَا كَثِيراً. فَقَالَ رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم:"وَالَّذِي نَفْسِي بِيدِهِ أن لَوْ تَدُومُونَ عَلَى مَا تَكُونُونَ عِنْدِي وَفِي الذِّكْر لصَافَحتْكُمُ الملائِكَةُ عَلَى فُرُشِكُم وَفي طُرُقِكُم، وَلَكِنْ يَا حنْظَلَةُ سَاعَةً وسَاعَةً" ثَلاثَ مرَّاتٍ،
Abū Bakar Ash Shidiq menemuiku dan berkata, “Bagaimana keadaanmu wahai Hanzhalah?”
Aku menjawab, "Hanzhalah telah melakukan sebuah kemunafikan."
Abū Bakar bertanya, "Subhānallāh, apa yang engkau katakan?"
Aku menjawab, "Kami berada bersama Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang sedang mengingatkan kami semua tentang Surga dan Neraka. Ketika itu seakan-akan kami melihatnya dengan mata kepala sendiri. Tetapi ketika kami keluar dari sisi Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, kami bersenda gurau dengan dengan isteri dan anak-anak juga sibuk dengan pekerjaan, sehingga kami banyak melupakan apa yang telah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam terangkan."
Abū Bakar berkata, "Demi Allāh, kami pun mengalami seperti itu!"
Lalu aku bersama Abū Bakar pergi menghadap Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Aku berkata, "Hanzhalah telah melakukan kemunafikan, wahai Rasūlullāh!"
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata, "Apa yang telah terjadi?"
Aku berkata, "Wahai Rasūlullāh, aku berada bersamamu, engkau mengingatkan kami semua tentang Surga dan Neraka, ketika itu seakan-akan kami melihatnya dengan mata kepala sendiri, tetapi ketika kami keluar dari sisimu, kami bersenda gurau dengan isteri dan anak-anak, juga sibuk dengan pekerjaan sehingga kami banyak melupakan apa yang telah engkau terangkan."
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda, "Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, sesungguhnya jika kalian selamanya berada di tangan-Nya andaikan kalian dalam keadaan seperti ketika kalian bersamaku dan selalu berada di dalam keadaan dzikir, niscaya para malāikat akan menyalami kalian di tempat tidur dan di jalan-jalan kalian. Akan tetapi wahai Hanzhalah ada saatnya dan ada saatnya." (Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan tiga kali)."
(Hadīts shahīh riwayat Muslim)
Artinya manusia itu wajar jika iman sedang tinggi kemudian disaat lain imannya turun tetapi tidak sampai melakukan maksiat.
الإِيْمَانُ يَزْدَادُ وَ يَنْقُصُ
"Iman itu bertambah dan berkurang.”
Penulis mengatakan:
ساعة و ساعة
Maksudnya:
ساعة المرح مع الأولاد
"Terkadang kita boleh bermain-main bersama anak-anak (isteri atau keluarga kita)."
وساعة للإجتهاد في العبادة
"Terkadang waktu kita juga kita gunakan sebaik-baiknya untuk beribadah."
Yang tidak boleh adalah untuk bermaksiat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Jadi itulah waktu kita. Kita gunakan untuk hal-hal yang baik. Baik untuk ibadah maupun untuk bermain sekalipun, selama itu diperbolehkan maka tidak masalah. Dan selama tidak melalaikan kewajiban (in syā Allāh) tidak masalah.
Demikian para pendengar rahīmakumullāh semoga bermanfaat.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
______________________________________