Skip to main content

Audio 12 Tauhid dalam Niat dan Tujuan (Tauhid Uluhiyyah) point 10 & 11

بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
الحمد لله وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى خير خلق لله محمد ابن عبد الله وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمنْ وَالَاهُ ، اَمَّا بَعْدُ

Ayyuhal ikhwa wal akhwat kembali kita lanjutkan pembahasan tentang prinsip-prinsip aqidah ahlussunah wal jama'ah

10. Berkah berasal dari Allah تَعَالَى Allah memilih siapa yang dikehendaki diantara mahluknya. Dan tidak ada yang memastikan atas sesuatu kecuali dengan dalil. Berkah adalah kebaikan yang banyak dan tambahannya atau keberlanjutan kebaikan dan keutamaan kebaikan tersebut. Keberkahan hanya didapatkan pada waktu-waktu tertentu seperti pada malam Qadar. Di tempat- tempat tertentu seperti di ketiga masjid Pada benda-benda tertentu seperti air Zam-zam. Pada amalan, setiap amal  shalih diberkahi. Pada orang-orang tertentu, seperti dzat para nabi, dan tidak diperbolehkan untuk memohon berkah dari orang-orang tertentu, baik terhadap zat mereka, benda-benda peninggalakan (atsar) mereka, kecuali dengan zat dan atsar Nabi ﷺ Hal ini karena tidak ada dalil untuk  elakukannya kecuali terhadap beliau. Namun demikian mencari keberkahan melalui Nabi  telah berakhir dengan kematian beliau dan dengan hilangnya peninggalan beliau

Disebutkan oleh Al muallif (penulis) bahwa berkah itu berasal dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Allah memilih sebagian makhluknya yang ia kehendaki untuk diberi berkah dan berkah tidak bisa di klaim bahwa sesuatu itu memiliki berkah melainkan kalau kita memiliki dalil tentangnya jadi ada yang bisa memastikan adanya berkah dengan sesuatu kecuali kalau ada dalilnya

Tentang berkah ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menjelaskan dan menyifati dirinya dengan Tabaraka (Maha Berkah) artinya kebaikan itu senantiasa ada padanya dalam jumlah yang sangat banyak itu artinya tabarak (Maha Berkah)

Kemudian dalam Al Quran Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyifati diriNya dengan kata Tabarak sebanyak 6 kali

Surat Al A'raf ayat : 54
Surat Al Furqan ayat 1
Surat Al Furqan ayat 10
Surat Al Furqan ayat 61
Surat Ar-rahman ayat 78
Surat Al Mulk ayat 1

Terkadang sifat Maha Berkah (tabarak) tadi, Allah sematkan kepada diriNya dan terkadang kepada salah satu namaNya dan berkah itu hanya berasal dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى 

قُلِ ٱللَّهُمَّ مَـٰلِكَ ٱلۡمُلۡكِ تُؤۡتِى ٱلۡمُلۡكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلۡمُلۡكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ‌ۖ بِيَدِكَ ٱلۡخَيۡرُ‌ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬

"Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu" (Surat Ali Imran : 26)


Disini Allah mengatakan بِيَدِكَ ٱلۡخَيۡرُ‌ ditangan Engkaulah segala kebaikan, dan berkah itu sendiri artinya kebaikan yang banyak yang terus menerus sehingga jelaslah bahwa asal muasal keberkahan adalah dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى 

Disebutkan berkah adalah kebaikan yang banyak dan bertambah atau kebaikan yang langgeng dan senantiasa di jumpai, berkelanjutan keberkahan itu di dapatkan pada waktu tertentu contohnya seperti keberkahan malam lailatul qadar, kenapa dikatakan dia malam yang diberkati, karena malam itu memiliki kebaikan yang luar biasa yang tidak dimiliki malam-malam lainnya لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٌ۬ مِّنۡ أَلۡفِ شَہۡرٍ۬ (malam lailatul qadar itu lebih baik dari pada 1000 bulan) yang tidak ada lailatul qadarnya artinya jelas dia memiliki kebaikan yang sangat banyak sekali sehingga dikatakan سَلَـٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ (salam sejahtera pada malam itu hingga terbitnya fajar)

Ada juga keberkahan yang Allah berikan kepada tempat tertentu, contohnya keberkahan pada masjid yang tiga (masjidil haram, masjid nabawi, masjidil aqsa) masjidil haram dikatakan berkah karena shalat disana dilipat gandakan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى   sehingga 100.000 kali bahkan lebih dari 100.000 kali atau 100.000 kali lebih baik dari pada shalat di tempat lain selain masjid nabawi, shalat di masjid nabawi dilipat gandakan hingga 1000 kali lebih baik dari pada tempat lain selain masjidil haram adapun terkait dengan masjidil aqsa tidak ada riwayat khusus yang valid yang menyebutkan berapakah pelipat gandaan ketika shalat di sana, riawayat-riawayat yang menceritakan tentang shalat di masjidil aqsa tidak terlepas dari kelemahan, tapi cukuplah dari kita firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

سُبۡحَـٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلاً۬ مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِى بَـٰرَكۡنَا حَوۡلَهُ ۥ

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya..." (Surat Al Isra : 1)

Disini Allah menjelaskan bahwa disekeliling masjidil haram dan masjidil aqsa yaitu Allah berkati artinya ada kebaikan lebih banyak disana

Ada juga keberkahan pada benda-benda tertentu seperti air zam-zam sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi 

إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ

Sesungguhnya zam-zam itu diberkahi (mengandung banyak kebaikan0 dan dia adalah makan yang mengenyangkan

air zam-zam salah satu kebaikannya adalah dia bisa di minum dan di harapkan akan memberikan kesahatan bagi peminumnya, apabila kita berdoa sebelum meminumnya maka إِنْ شَاءَ اللَّهُ di kabulkan doa kita, kemudian air zam-zam jelas air yang senantiasa di ambil dalam jumlah yang sangat besar sejak ribuan tahun lalu dan tidak pernah kering sumurnya dan tidak pernah habis, ini jelas sekali bahwasanya sumur zam-zam adalah sumur yang sangat diberkahi, airnya menyehatkan tidak mengandung kuman, air mineral dan khasiatnya luar biasa

Ada juga keberkahan pada amalan contohnya amal shalih, setiap amal shalih adalah amalan yang di berkahi karena amal shalih itu oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى diberi pahala berlipat ganda

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

Barangsiapa yang mengamalkan suatu kebaikan maka dia akan mendapatkan 10 kali lipat dari pahala

jelaslah bahwa amal shalih adalah amal yang mengandung berkah karena dia memberikan manfaat bagi pelakunya baik berupa kebaikan di dunia maupun keberkahan dari rezeki yang dia dapatkan ketenangan hidup dan lain sebagainya

Ada juga berkah-berkah yang Allah diberikan kepada manusia tertentu seperti tubuhnya para Nabi dan bagian tubuhnya para Nabi, rambutnya misalnya atau apa-apa yang menjadi peninggalan para Nabi contohnya pakaian, sarungnya, dan semisalnya kenapa?, karena memang para sahabat رضي الله تَعَالَى عنهم sejak Nabi masih hidup tidak pernah menyia-nyiakan apa yang berasal dari Nabi bahkan ludah beliau pun dibiarkan begitu saja oleh para sahabat apabila meludah, para sahabat mereka menangkap ludahnya dengan tangan mereka, kemudia menggosok-gosokkannya dibadan mereka dalam rangka mengharapkan adanya kebaikan yang Allah berikan pada ludah Rasulullah ﷺ tersebut 

Demikian juga ketika Rasulullah ﷺ berwudhu atau meminum sesuatu maka mereka juga merebut untuk meminum dan memanfaatkan sisa air wudhunya atau sisa air minumnya Rasulullah ﷺ ketika Nabi melakukan tahalul (mencukur rambutnya) maka beliau bagi-bagikan kepada para sahabatnya dan mereka menyimpan baik-baik di tempat minyak wangi bahkan ketika Nabi sudah meninggal ada sahabat yang sakit maka merka memcampurkan air dengan rambutnya Rasulullah ﷺ di jadikan sebagai obat di harapkan Allah memberikan berkah dan memang itu memang sesuatu yang dibolehkan, Nabi membiarkan hal tersebut dilakukan oleh para sahabatnya dan berarti Nabi menyetujui dan ini hanya berlaku dengan dzatnya Nabi, tidak boleh berlaku bagi selain Nabi

Siapapun selain Nabi maka tubuhnya tidak mengandung berkah, penginggalannya juga tidak mengandung berkah, hanya Nabi ﷺ yang tubuhnya di berkahi oleh Allah dan peninggalannya atau barang-barang yang beliau tinggalkan itu juga di berkahi oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, karena memang dalilnya hanya menyebutkan Nabi dan peninggalan-peninggalannya Nabi ﷺ

Adapun peninggalan-peninggalan Nabi telah hilang seiring dengan wafatnya Beliau dan lamanya waktu yang memisahkan antara kita dengan masa itu, sehingga bekas-bekas peninggalan Nabi pun telah sirna

Oleh karena itu kita tidak di perbolehkan bertabaruk dengan benda-benda yang memang tidak ada dalilnya secara langsung bahwasanya benda itu memiliki berkah, salah satu yang di berkahi juga seperti pohon kurma, pohon zaitun, buah zaitun dan apapun yang banyak kebaikan maka sejatinya ia adalah sesuatu yang diberkahi

11. Bertabarruk adalah sesuatu yang hanya dapat ditegaskan melalui taufiqiyah. Oleh karena itu tidak diperbolehkan bertabarruk, kecuali apabila terdapat dalil megnenainya.

bahwa mencari berkah atau bertabaruk itu adalah perkara yang sifatnya taufiqiyyah artinya perkara ini hanya bisa kita lakukan sesuai dengan dalil yang ada di tegaskan berdasarkan dalil, tidak bisa berkreasi sendiri mengklaim sesuatu mengandung berkah kemudian berkahnya di klaim bisa pindah dengan cara-cara yang tidak diajarkan oleh syariat, tidak diperbolehkan melakukan tabaruk kecuali ada dalil 

Dan perlu kita pahami juga bahwa tidak semua yang di katakan itu mengandung berkah oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berkah itu bisa berpindah ke tubuh diri kita atau tidak bisa kita pindahkan kecuali bila kita menggunakan cara-cara yang benar sebagai contoh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengatakan

قُلۡ أَٮِٕنَّكُمۡ لَتَكۡفُرُونَ بِٱلَّذِى خَلَقَ ٱلۡأَرۡضَ فِى يَوۡمَيۡنِ وَتَجۡعَلُونَ لَهُ ۥۤ أَندَادً۬ا‌ۚ ذَٲلِكَ رَبُّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (٩

"Katakanlah apakah kalian hendak kafir (ingkar) terhadap Allah yang telah menciptakan bumi dalam 2 hari dan menjadikan baginya tandingan-tandingan  padahal Dia lah rabul 'alamin" (Surat Fushshilat : 9)

وَجَعَلَ فِيہَا رَوَٲسِىَ مِن فَوۡقِهَا وَبَـٰرَكَ فِيہَا

"Kemudian Allah menciptakan gunung-gunung diatas bumi sebagai pasak, gunung-gunung yang tegar, dan Allah memberikan berkahnya kepada bumi..." (Surat Fushshilat : 10)

Artinya bumi itu di berkahi oleh Allah, tapi tidak berarti kita ngalap berkah bumi semau kita, dengan mengusap-ngusap tanah atau berguling-guling di atas tanah supaya berkahnya berpindah ke badan kita bukan dengan cara seperti itu, tentunya mengambil berkahnya bumi dengan memanfaatkan bumi sehingga bumi itu bisa memberikan banyak manfaat, contohnya dengan menanaminya apabila dia di tanami makan dia akan menumbuhkan bisa menghasilkan buah, buahnya bisa di nikmati, demikian  juga dengan digali diambil airnya dari dalam bumi (digali sumur) atau ditambang barang-barang tambangnya ini adalah bentuk-bentuk memanfaatkan kebaikan yang Allah simpan dalam bumi, jadi harus menggunakan dengan cara-cara yang tepat tidak bisa kita berkreasi, berkhayal, menganggap bahwa itu bisa pindah dengan cara-cara yang kita ada-adakan sendiri

Demikian mudah-mudahan bermanfaat


والله تَعَالَى أعلم
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Pemateri : Ustadz Dr, Sufyan Baswedan LC, MA
Transkrip Oleh Abu Uwais

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
-->