Skip to main content

Tauhid Harga Mati Bagian 1

Pemateri : Ustadz Zainul arifin, Lc
Masjid Sukajadi, Batam


بسم الله
الْحَمْدُ لله، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رسول الله، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القيامة، أَمَّا بَعْدُ

Berikut untuk membuktikan tauhid kita dengan benar :

1. Benarnya tauhid menyerahkan semua ibadah kita kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
    baik ibadah yang tampak atau yang tidak tampak seperti
  • Ibadah yang tampak seperti shalat, berdzikir, baca AlQuran, menyembelih
  • Ibadah yang tidak tampak itu ibadah hati seperti berharap , takut, cinta semua kita berikan kepada Allah

2.  Sempurnanya tauhid seseorang ketika dia beribadah tidak diberikan kecuali
     hanya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Ilmu itu hidup jika kita terus memuraja'ahnya, antum bayangkan para ulama zaman dahulu mereka membaca satu kitab berkali-kali :

Ghalib bin abdurrahaman almuharibiy membaca kitab shahih bukhari sebanyak 700 kali

Al imam ibnu tabban membaca kitab Al mudawanah imam malik ada 4 jilid, membaca sebanyak 1000 kali

karena itulah kehidupan ilmu (hayatul ilmi muraja'atuhu) ilmu itu hidup dengan memurajaahnya

Syaikh muhammad bin abdul wahab rahimahulah berkata didalam kitab al ushul tsalasah

alam yatrukna hamala artinya Allah tidak biarkan kita hidup terbengkalai  / tanpa pedoman hidup

justru Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengutus para nabi dan rasul kepada manusia untuk menunjukan kepada manusia setiap kebaikan dan memperingatkan manusia dari setiap keburukan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda


إنه لم يكن نبي قبلي إلا كان حقا عليه أن يدل أمته على خير ما يعلمه لهم، وينذرهم شر ما يعلمه لهم

Sesungguh tidak ada seorang nabipun sebelumku, kecuali sudah merupakan kewjibaban atas nabi tersebut, kewajibannya ialah menunjukan kepada umatnya kebaikan yang ia ketahui, dan memperingatkan mereka dari keburukan yang ia ketahui (HR Imam Muslim)

Dan ketahuilah kebaikan terbesar yang diajarkan semua rasul kepada umat mereka adalah
mentauhidkan Allah (tauhidullah)

  • bagaimana mengesakan Allah dengan semua ibadah
  • bagaiamana menyerahkan semua ibadah hanya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
  • bagaimana mereka berdoa, hanya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
  • bagaimana mereka meminta, hanya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
  • bagaimana mereka berharap (harta, kesehatan, kesembuhan dan yang lainnya), maka mereka berharap hanya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
  • bagaimana mereka takut maka mereka takut hanya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
  • bagaimana mereka menyembelih hanya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
Itulah tugas atau kebaikan terbesar yang disampaikan dan diajarkan oleh para nabi dan rasul kepada umat mereka

Sebagaiman dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ

“Dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat seorang rasul (tugasnya untuk menyerukan)“ Sembahlah Allah (serahkan semua ibadah hanya kepada Allah), dan jauhilah thaghut (tinggalkan segala sesembahan selain dari pada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى (Surat An- Nahl : 36)

Alasan para Nabi dan Rasul mengutamakan dakwah tauhid yaitu :

1. karena tauhid hak terbesar bagi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dari Mu'adz bin jabal

يَامُعَاذُ ، أَتَدْرِيْ مَا حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ ، وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ ؛ قَالَ : حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلَا يُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا ، وَحَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا. قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، أَفَلَا أُبَشِّرُ النَّاسَ ؟ قَالَ : لَا تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوْا

Wahai mu'adz apakah engkau mengetahui apa hak terbesar Allah yang wajib ditunaikan oleh seluruh para hambanya kemudian apa hak hamba yang akan ditunaikan atau diberikan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, aku menjawab 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui' Nabi bersabda hak allah yang terbesar kepada seluruh hambanya agar mereka menyerahkan semua ibadah hanya kepada Allah, dan tidak menyekutukan Allah dengan segala apapun, dan hak para hamba atas Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى maka allah tidak akan menyiksa orang yang berbuat syirik kepada-Nya

yang dimaksud tidak menyiksa ada 2 sebagaimana disebutkan syaikh utsaimin didalam kitab al-qaulul mufid

1.  Allah tidak akan menyiksa orang yang bertauhid tetapi dimaafkan oleh Allah

Seandainya memiliki dosa-dosa yang dia miliki, Allah mengampuni karena keberkahan tauhid sama sekali tidak menyiksanya, langsung dimasukan kedalam surga

2. Allah menyiksa orang yang bertauhid tetapi tidak dimaafkan oleh Allah

Seandainya memiliki dosa kemudian tidak diampuni atau dimaafkan oleh Allah, maka Allah akan memasukanya kedalam neraka, tetapi Allah tidak menyiksanya dengan siksaan yang kekal

ketika penduduk surga masuk kedalam surga, kemudian Allah subhanahu wa ta'ala berfirman kepada para malaikatNya

 اخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنَ اْلإِيْمَانِ

Wahai para malaikatku keluarkan dari neraka siapa saja yang didalam hatinya masih ada keimanan (tauhid) meskipun sebesar zarrah


para ulama menjelaskan zarrah itu, apabila dipagi hari cahaya matahari masuk kedalam rumah melalui jendela seolah melihat ada debu yang betebaran, inilah sebagian ulama mengetakan sperti itulah zarrah

والله أعلمُ بالـصـواب

ditranskrip oleh
Abu Uwais




















Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
-->