Hadits 04 | Larangan Menyerupai Kaum Kafir Bagian 2
Ditulis pada: Januari 27, 2018
🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 18 Shafar 1437 H / 30 November 2015 M
👤 Ustadz Firanda Andirja, MA
📗 Kitābul Jāmi' | Bab Zuhud Dan Wara'
🔊 Hadits 04 | Larangan Menyerupai Kaum Kafir (Bag. 2)
~~~~~~~~~
LARANGAN MENYERUPAI KAUM KAFIR (BAG. 2)
بِسْـــــــــــمِاللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــــــــم
الحمد لله والصلاة والسلامعلى رسول الله
Kita lanjutkan penjelasan hadits yang ke-4.
"مَنْتَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ."
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR Imām Abū Dāwūd dalam Sunannya dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
Hadits ini dibawakan oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam kitab "Bulughul Marām" dalam bab Zhuhud wal Wara' yang mengisyaratkan kepada kita agar kita berusaha meniru orang-orang yang hidup zuhud yaitu nabi dan para sahabatnya.
Dan agar kita termasuk dalam golongan mereka dan berhati-hati sekaligus peringatan agar kita tidak meniru orang-orang kafir dan fasik yang hidup mereka jauh dari zuhud.
Yang seakan-akan kehidupan ini hanyalah dunia saja.
Mereka meghabiskan waktu dan harta mereka untuk perkara yang sia-sia.
Namun menjadi perkara yang menyedihkan yaitu kaum muslimin benar-benar meniru-niru gaya hidup orang-orang kafir.
Sampai-sampai dalam suatu hadits Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:
" لَتَتَّبِعُنّ سُنَنَ مَنْكَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ،فَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْدَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَدَخَلْتُمُوهُ" ، قَالُوا : مَنْ يَا رَسُولَاللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى ؟ قَالَ : " فَمَنْإِلا هُمْ " .
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhab (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.”
Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).
“Sungguh benar-benar kalian akan mengikuti langkah-langkah (cara, gaya, thariqah) orang-orang sebelum kalian (orang yahudi dan nasrani), sejengkal dengan sejengkal, sehasta dengan sehasta (persis sama).
(Dalam riwayat lain: Sebagaimana buluh anak panah yang satu dengan yang lainnya.)
Sampai seandainya mereka masuk dalam lubang dhab maka kalian akan mengikutinya."
Kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir (yahudi dan nasrani) yang hidup di barat.
Apabila seseorang hendak membuat anak panah di belakangnya dikasih bulu, atau di depannya dikasih dua penyeimbang kanan dan kiri dan harus sama persis agar anak panah bisa lari dengan tepat.
Seandainya tidak seimbang maka tidak akan tepat larinya, akan miring ke kanan atau ke kiri.
Jadi maksudnya adalah kalian akan meniru orang yahudi atau nasrani sebagaimana samanya penyeimbang anak panah yang kanan dan yang kiri, sulit dibedakan mana yang kanan mana yang kiri.
Sampai seandainya mereka masuk dalam lubang "dhab" (kadal padang pasir) maka kalian akan megikutinya, padahal tidak tahu.
Lubang "dhab" adalah lubang yang kecil (sempit) yang terdapat lubang masuk dan lubang keluar dan tidak besar dan berkelak-kelok, sehingga sulit untuk dimasuki manusia.
Tidak ada orang yahudi dan nasrani yang bisa masuk lubang tersebut, tetapi kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam seandainya mereka masuk kalian akan mengikutinya.
Ini menunjukkan semangat kaum muslimin untuk meniru-niru orang kafir dalam budaya, tradisi bahkan yang lebih parah adalah dalam hal beragama.
Oleh karenanya para ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Hadist ini adalah hadits yang memberi peringatan dan memberi kabar gembira.
Memberi peringatan agar tidak meniru-niru orang kafir yang dibenci oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla seperti: orang yahudi, nasrani, orang fasik, orang fajir dan ahlul bid'ah.
Sekaligus sebagai kabar gembira kepada kita agar meniru-niru orang yang dicintai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, yaitu orang shalih.
Kita berusaha meniru mereka dalam beribadah dan banyak beristighfar.
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:
Dalam riwayat Tirmidzi disebutkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
الْمَرْءُمَعَ مَنْ أَحَبَّ
"Sesunguhnya seorang akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama orang yang dia cintai."
Kalau kita mencintai orang shalih tentu kita akan meniru mereka dan gaya hidup mereka dan akan menghapalkan ucapan-ucapan mereka.
Maka, kita mengatakan kita berusaha untuk mencintai Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, mencintai Abu Bakar, Umar dan para Sahabat.
Kita berusaha meniru mereka, bertasyabuh dengan mereka dan berharap dimasukkan ke dalam golongan mereka.
Dan kita berharap dikumpulkan dengan mereka pada hari kiamat.
Ingat perkataan Anas bin Malik radhiallahu 'anhu:
"Sesungguhnya aku mencintai Nabi, mencintai Abu Bakar, mencintai Umar dan aku berharap dikumpulkan bersama mereka meskipun aku tidak bisa beramal dengan mereka, karena kecintaanku kepada mereka aku dikumpulkan bersama mereka."
Demkianlah para ikhwan dan akhwat.
وباللهالتوفيق
السلامعليكم ورحمة اللّه وبركاته
______________________________
📦 Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
🌐 Website:
http://www.bimbinganislam.com
👥 Facebook Page:
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
📣 Telegram Channel:
http://goo.gl/4n0rNp
📺 TV Channel:
http://BimbinganIslam.tvclipboard;🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 18 Shafar 1437 H / 30 November 2015 M
👤 Ustadz Firanda Andirja, MA
📗 Kitābul Jāmi' | Bab Zuhud Dan Wara'
🔊 Hadits 04 | Larangan Menyerupai Kaum Kafir (Bag. 2)
▶ Link Download Audio: https://goo.gl/DeKLUh
~~~~~~~~~